Selamat Menikmati Isi Kepala




Selamat menikmat isi kepala saya yang kotor, jika anda tidak senang silakan protes kepada diri anda sendiri megapa anda mau menikmati isi kepala saya.


1.Kemarin laparku tergolek di gedung angkuh sekarang iya bersandar di rindang pohon keadilan yang tak meneduhkan.

2.Mentang mentang negeri kaya biaya kesehatan orang miskin di samain kaya orang kaya, jadi kekayaan negeri buat apa yang selalu di umbar umbar kalau biaya kesehatan saja nyangkut di tanduk hewan seperti sapi yang lebih ganas.

3.Turut prihatin atas matinya rasa iba mereka yg berseragam, seragam mu kini sudah menjadi lambang kesewenangan.

Muka manusia bukan untuk di hantam agar iya mau bicara dan tuhan menciptakan tangan bukan untuk menghardik sesuka hati.

4.Lihat badut rakyat ngomong di layar kaca membungkus setiap kesalahannya dengan manis seolah olah itu adalah sesuatu yang baik padahal nyatanya bikin rugi, ngomongnya manis kelakuannya kaya babi rakus.

5.Cepat kemasi barang mu pergilah pergi tuntut hakmu, sepatu usang itu biar menjadi saksi kemenangan kaum kita lantang kan suaramu.

Ingat berangkatlah dengan harapan dan pulang dengan kemenangan, jangan kau takut akan peluru mereka karena kau adalah tameng baja yang tidak bisa di tembus. 

jangan hiraukan gas air mata pecundang pecundang itu mereka hanya menggertak tetap berlari dan mengaum karena ribuan perut menyandarkan nasib pada suaramu dan keangkuhan mu merebut kemenangan.

6.Jalan tanah itu pernah di injak oleh ribuan manusia
Bahkan orang yang berjanji akan mengaspal jalan itu pun pernah menginjak jalan itu

Jalan tanah menunggu janji namun yang memberi janji tidak pernah lagi alas sepatunya menginjak punggungnya

Jalan tanah tersadar ternyata manusia adalah pengemis, mengemis janji demi kekuasaan diajaknya rumputan liar berbicara iya berucap "haram bagi diriku jika manusia manusia pengemis itu menginjakkan kaki di punggungku".

Akhirnya jalan tanah mengamuk dan membuat lubang dalam di punggungnya agar manusia pengemis janji itu terperosok dan iya dapat menagih janjinya.

7.Mati kau menjilati ideologi menghalalkan yang di larang membenarkan yang salah mencoba meruntuhkan roda kehidupan kaum kumuh.
Menyandera akal sehat semua di mata dan di telinga hanya harta manusia lantang di anggap hama tak bernilai telinga sengaja di tulikan agar setiap kritik tidak terdengar.

إرسال تعليق

0 تعليقات