Selamat anda kembali membaca hal tidak bermanfaat, jangan lupa beli obat mual, karena setelah membaca ini anda akan merasa mual ingin muntah.
Aku menjadikan semua yang terlewat menjadi cincin yang akan
kupakaikan pada jari manismu, hingga saat kau pakai kau akan mengingat setiap
perjuanganku.
Jakarta 19 november 2020
Dimana aku di belenggu rasa bersalah, mengapa aku harus
berlari padahal tiada yang menngejar
Hanya pikira dan perasaan yang mengejar tubuh kurus kurang
vitamin.
Mengapa aku harus bersuara sedangkan mereka tuli tidak
pernah mendengar dan belajar dari kesalahan, tetapi diam bukan pilihan selagi
mulut ku masih bisa mengeluarkan bunyi aku akan tetap lantang menjerit walau
kepayahan menggeliati tubuh.
Jakarta 20 november 2020
Derai derai kehidupan
Selonjor kaki di teras rumah
Meistirahatkan tulang-tulang penyangga tubuh
Siang tulang itu bergerak mengikuti perintah hati dan otak
Demi kenyang isi perut di malam yang mengantar tidur dalam
dekapan ketiadaan
Sudah tak peduli letih bahkan aku sudah berkawin dengan
letih iya menjadi istri setia yang selalu hadir dalam setiap hembusan nafas
yang terengah-rengah akibat hempasan nasib.
Jakarta 24 november 2020
Mak, mereka makan ayam mengapa mak mengapa?
Nak, apa engkau tahu apa yang mereka makan itu bisa
mencelakai mereka
Karena mereka mendapat dari apa yang di larang tuhan
Mak, mengapa mereka berpakaian bagus mengapa?
Nak, apa yang di pakai tidak mencerminkan keluhuran budi
Banyak mereka yang berpakaian bagus adalah garong-garong
orang seperti kita
Mungkin lebih mulia garong yang mencuri emas milik
orang-orang serakah
Yang mati di gebugi orang-orang yang tidak mendapat apa-apa
dari hasil menggebugi itu
Mak, mengapa kita selalu di jadikan barang jualan
orang-orang yang mengaku berpendidikan?
Nak, pertama mereka menjadikan kita dermawan yang memberi
pada pengemis
Lalu mereka menjadikan kita pengemis mengemis janji yang
tidak pernah realisasi
Mak, mereka mengapa menjual agama mengapa mak?
Nak, mereka telah dengan sengaja menjual agama demi harta
dan wibawa menjadikan
Salah satu manusia menjadi sesembahan demi dunia
Mak, apakah harus aku terus bertanya?
Nak, berdirilah di atas gunung pendidikan maka semua
pertanyaan akan terjawab
Jika kau orang kelak mendapat kesempatan mendaki pendidikan
yang begitu tinggi
Jika kau mencapai puncak jangan kau menjadi sales menawar
janji menjual harapan
Demi suatu kebanggan di sebut terhormat oleh manusia penjual
kaum kita.
Jakarta 24 november 2020
Jembatan kayu lapuk di dera hujan tetap kuat terinjak di
injak kaki-kaki yang kesakitan
Jembatan kayu masih senang di lewati di tengah moderenisasi
yang menginjak tidak merasa gengsi
Aku suka jembatan kayu karena tidak senang memaki walau
sering terinjaki
Tapi aku sedih jembatan kayu di jaman ini harusnya sudah
tinggal di museum tidak untuk di injaki
Atau hanya sebatas menjadi bahan orang berekreasi
Pemimpin negeri begitu gencar meneriaki moderenisasi tapi
sayang sarana pembangunan negeri
Tidak merata pilih-pilih mana yang bakal membuat rugi bakal
di jauhi padahal hak sarana baik milik
Semua penduduk negeri.
Jakarta 24 november 2020
Padi yang melambai tertiup angin menyampaikan pesan tuan
petani yang kalut hatinya di gumuli rasa susah berkelahi dengan iman untuk
suatu harapan yang samar yang di angkat oleh orang-orang yang senang menutupi
kebohongan
Harapan terangkat janji bau mulut dari orang-orang yang
menghamba pada kekuasaan
Memerankan peran pahlawan seolah menjadi seorang yang dapat
menyelamtkan namun nyata mereka hanya mengeluarkan kata dusta dengan
iming-imingan kelayakan kehidupan
Jakarta 29 november 2020
Kepalanya mengeluarkan asap membumbung tinggi menembus batas
batas moral
Bibirnya mengeluarkan bisa meluncur cepat menembus akal
sehat dan kewarasan
Anak anak nya hanya tukang kuli kebersihan badan majikan
setiap harinnya menjilati kotoran
Kotoran di pantat begitu senang iya jilati karena majikan
akan menggelinjang ke enakan
Walau cuman tukang kebersihan tapi penampilan bak arjuna dan
penguasa meyakinkan.
Jakarta 30 november 2020
Hujan memang tidak turun hari ini tapi jiwa ku basah
terendam rasa egois yang menenggelamkan
Aspal-aspal jalan kemang berdebu namun aku tergelincir
hingga terkilir
Begitu sombong mereka berteriak meneriaki ku yang terjatuh
dalam kehampaan
Kekosongan batin sedikit demi sedikit mengeras membentuk
gumpalan keras hingga dapat untuk melempar anjing
Belum kering muntah ku kemarin di jalanan kemang kini harus
kembali basah oleh keringat ketakutan yang mengucur deras di peras oleh
kegaduhan kehidupan.
Jakarta 01 desember 2020
Pagi ini mendadak mual melihat tikus di tv di liput terus
menerus
Unik ini tikus kalau nyuri cuman separo
Banyak mahkluk menuntut tikus agar di pasrahkan kepada mati
Tidak terkeculi angsa di empang kampung berteriak agar iya
di beri mati
Aku khawatir tikus tidak di beri mati angsa ngamuk lalu dia
nekad mendatangkan mati untuk si tikus
Jakarta 07 desember 2020
Serasa kau menggigit-gigit urat nadi ku mencoba memutuskan
aliran darah dan nyawa ku
Mendengung di setiap kepala ku setiap celoteh yang membanjir
dari mulut mu
Tapi kau tidak pernah tahu segala isi tubuh ku terbuat dari
batu-batu candi borobudur
Tak goyah dengan celoteh dan hardik mu
Setiap tindak mu hanya menjadi sebuah iklan di televisi ku
yang hanya melintas tak membuat ku tertarik
Sudahlah kau berhenti dan mulai menenggelamkan diri mu di
dasar sumur tua yang mungkin membahagiakan mu karena dunia tidak membutuhkan mu
untuk beberapa waktu.
Jakarta 09 desember 2020
Tapak luka bercerita perihnya menyambung nyawa mengais
rahmat tuhan
Nestapa menjadi syair bagian suara jiwa menghilangkan waras
yang habis terkuras
Lambat waktu bergulir begitu terasa menusuk dada dalam
setiap detik kala luka membasah akibat ganas nasib
Oh kau yang berkuasa aku tidak meminta jas mahal mu yang kau
beli dari sedikit uangku
Aku tidak meminta segumpal daging yang engkau makan yang
secuil uangku ada di situ
Apa kau yang kaya tidak bisa merubah kami menjadi sedikit
manusia berilmu dengan apa yang kami bayar untuk kehidupan mu
Pinta ku dalam setiap percakapan intim dengan yang maha
kuasa agar engkau yang kaya bisa mendengar jerit rintih kami yang terus berteriak
atas injak kaki-kaki peliharaan mu
Kami hanya meminta perut lapar saudara kami terisi dapat
tertidur dengan nyenyak walau tanpa selimut
Kami meminta agar mereka yang jauh disana dapat sedikit ilmu
pendidikan berkualitas
Tapi mengapa, mengapa, mengapa setiap apa yang kami
sampaikan selalu di duelkan dengan piaraan-piaraan ganas milik mu
Padahal aku hanya bersuara atas rintih mereka yang belum
mendapat salah satu dari pancasila (keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia)
Aku tidak meminta mu untuk menjual barang mewah mu untuk
mereka
Aku tidak meminta mu untuk menjadi miskin
Aku tidak meminta mu untuk menjual tambang batu bara mu
Aku meminta sedikit perhatian mu untuk mereka yang merintih
tercekik atas segala perbuatan mu
Waspadalah ketika banyak yang merintih atas segala perbuatan
mu lalu mereka memilih diam jangan salahlkan kepercayaan kami hilang terhadap
mu.
Jakarta 10 Desember 2020
Mereka mulai durhaka mendustai orang tua yang menghidupi isi
perutnya dan keluarga mereka
Mereka mulai menganggap kita kucing atau ayam kampung yang
di ancam dengan lemparan batu akan lari
Tapi kami adalah badak sekeras apapun engkau menggertak kami
tak akan goyah
Boleh saja kau menakuti kami dengan kurung berjeruji besi
namun hanya jasasd yang di penjarakan karena kebenaran akan bebas terbang dan
berkicau dengan keadilan
Jika benar atau salah hanya di jadikan alasan sebuah
perintah maka hati nurani mati maka mulailah sifat hewani mengalir dalam setiap
aliran darahmu
Jika tukang ojek dan pedagang di pasar sudah mencaci dan
menghina mereka jangan salahkan kami akan menghilangkan kepercayaan
Sesempurna apapun mereka memakai topeng kekuasaan akan
hinggap pada diri mereka apa itu kehinaan
Mari kita lihat dan saksikan ujung kematian dari apa yang
mereka lakukan.
Jakarta 16 desember 2020
Tanah harapan? itu hanya tanah harapan yang di tumbuhi janji
Di isi manusia pura-pura perduli, pohon-pohonnya adalah
korupsi
Air ditanah itu adalah darah manusia yang di kuras habis
dari jiwa yang di tuduh bersebrangan
Lalu burung-burung di tanah itu bersuara memekik di cekik
coba di bisukan
Tanah harapan juga di isi binatang-binatang kenyang yang
terus memakan daging dari tubuh kering kurus saudaranya
Jika kau ingin selamat di tanah harapan, maka kau harus jago
meyakinkan suatu kebohongan menjadi kebenaran.
Jakarta 21 desember 2020
0 تعليقات