Tapak luka bercerita perihnya menyambung nyawa mengais
rahmat tuhan
Nestapa menjadi syair bagian suara jiwa menghilangkan waras
yang habis terkuras
Lambat waktu bergulir begitu terasa menusuk dada dalam
setiap detik kala luka membasah akibat ganas nasib
Oh kau yang berkuasa aku tidak meminta jas mahal mu yang kau
beli dari sedikit uangku
Aku tidak meminta segumpal daging yang engkau makan yang
secuil uangku ada di situ
Apa kau yang kaya tidak bisa merubah kami menjadi sedikit
manusia berilmu dengan apa yang kami bayar untuk kehidupan mu
Pinta ku dalam setiap percakapan intim dengan yang maha
kuasa agar engkau yang kaya bisa mendengar jerit rintih kami yang terus
berteriak atas injak kaki-kaki peliharaan mu
Kami hanya meminta perut lapar saudara kami terisi dapat
tertidur dengan nyenyak walau tanpa selimut
Kami meminta agar mereka yang jauh disana dapat sedikit ilmu
pendidikan berkualitas
Tapi mengapa, mengapa, mengapa setiap apa yang kami
sampaikan selalu di duelkan dengan piaraan-piaraan ganas milik mu
Padahal aku hanya bersuara atas rintih mereka yang belum mendapat
salah satu dari pancasila (keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia)
Aku tidak meminta mu untuk menjual barang mewah mu untuk
mereka
Aku tidak meminta mu untuk menjadi miskin
Aku tidak meminta mu untuk menjual tambang batu bara mu
Aku meminta sedikit perhatian mu untuk mereka yang merintih
tercekik atas segala perbuatan mu
Waspadalah ketika banyak yang merintih atas segala perbuatan
mu lalu mereka memilih diam jangan salahlkan kepercayaan kami hilang terhadap
mu.
0 تعليقات