surat kepada yang mulia (semoga yang mulia tidak tuli atau buta)

 


salam dan hormat, kepada tuan juragan yang mulia. mohon maaf atas kelancangan ini, saya orang bodoh yang kurang ilmu dunia akhirat. tidak seperti yang mulia yang pintar dan anak-anak yang mulia yang jenius seperti ilmuwan atau profesor, tapi mantu yang mulia juga cerdas dan hebat, secerdas einsten.

untuk yang mulia, yang tidak pernah merasakan susahnya menahan lapar atau susahnya mencari pekerjaan. dan tidak pusing jika anaknya tidak bekerja, karena dengan bimsalabim anak-anak anda bisa menjadi pejabat, duduk di kursi empuk sambil menari menandatangani kebijakan atau proyek apa dia paham? tentang segala tugasnya. ok tema kali ini surat untuk penguasa yang mulia yang semoga jangan sampai idungnya memanjang seperti pinokio.

kepada tuan yang mulia dan manusia-manusia yang katanya wakil rakyat berjuang demi rakyat (semoga bukan mitos) atau hanya slogan manis pa saat pemilu.saya menyampaikan surat ini tanpa kesadaran, atau kewarasan.

  
Tuan yang mulia yang duduk di kursi empuk, hasil keringat tukang becak, hasil tetesan peluh berjuta rakyat yang hampir tercekik dengan segala aturan yang membingungkan, mereka yang kurang pengetahuan karena di bodohkan, bukan bodoh karena malas belajar, tapi karena sekelompok hewan pakai jas ingin menanamkan kebodohan demi segala skill maling yang bersemayam tidak tercium atau terlihat oleh masyarakat bodoh seperti saya. bodoh bukan pilihan bagi kehidupan, namun kewajiban negara untuk mencerdaskan anak bangsa terkesan ogah-ogahan, seperti motor tua terkena rendaman air banjir, yang ngadat tidak mau hidup. pembodohan itu kita anut sebagai warisan penjajah, dimana kaum jelata tidak boleh menuntut ilmu atau pendidikan layak, jikapun ada yang mendapat pendidikan layak, mereka kebanyakan anak-anak yang orangtuanya mampu, walaupun hasil dari mencuri uang kaum akar rumput atau upeti,yang seharusnya itu uang untuk keterbebasan mereka dari pelukan kemiskinan.

Tuan yang mulia raja wayang yang di kendalikan dalang, setiap gerak tingkah lakunya di atur dengan skenario tersusun rapih oleh sang dalang yang ingin kepuasan hawa nafsu akan jabatan tertuntaskan. tuan yang mulia, di asri desa yang menenangkan, masih ada kaum jelata menahan lapar di tanah yang subur, di tanah di mana padi dapat tumbuh lalu menjadi beras dan nasi, namun sayang masih ada mahkluk bernyawa dari spesies manusia yang harus pasrah gilingan perutnya harus terhenti, karena nasi makanan pokok negara di ujung dunia, mereka tidak mampu membeli selain dari bantuan yang di korupsi, si maling, si garong, si pencuri, tukang korupsi yang pantas di hukum mati, atau di arak di pasar di masukan kedalam lemari kaca lalu tonton berbondong-bondong, dan tempeli stiker "saya si doyan korupsi anak istri saya, saya nafkahi hasil korupsi".

Lalu tuan yang mulia raja doyan obral janji (semoga mereka yang mengobral janji dapat membuat itu janji jadi nyata) karena rakyat butuh nasi bukan janji, kemarin teman saya hampir mati karena over dosis janji yang terlalu banyak iya kunyah dan telan jangankan jadi nyata itu janji jadi kotoran bab pun tidak. yang mulia tuan terhormat walau hanya wayang atau boneka mampang yang mangut-mangut doang ketika menerima perintah nyai belorong, cobalah mulai menggunakan hati nurani saat menjadi penguasa negeri, jangan karena takut nyi blorong yang memerintahkan membuat kebijakan kaya di film cartoon yang konyol yang jelas merugikan bangsa, cobalah sedikit melawan jika tidak mampu berkata karena mendadak bisu atau takut berhadapan dengan nyi blorong cobalah menggeleng dan jangan cuman mengangguk-angguk siap melaksanakan walau harus bergulat dengan ketakutan.

awas punya pikiran jadi firaun

Tuan yang hebat, semoga anda tidak sedang menuju mengikuti sifat Firaun. yang mulia kemiskinan memang lagi naik daun dan menjadi tranding topic, pengangguran menjadi hal viral yang meneyebalkan, dari zaman penjajahan mengapa kemiskinan begitu sayang pada negeri ini, apa yang salah dengan ini? aku menyalahkan tuan aku di tangkap, aku kritik di anggap menghina yang bisa di telan pagar besi jeruji kandang ayam, yang mulia mulai sekarang cobalah bekerja dengan hati, jangan terhasut hasutan setan nyi blorong dan antek-anteknya. satu hal lagi, jika tuan ingin menambah aturan baru bahwa tuan yang berkuasa bisa tiga prieode, jangan maruk lah tuan, kasih kesempatan mereka yang benar-benar bekerja untuk negeri, bukan buat partai dan golongan nya saja. Dan mulailah anda turun (bukan turun jabatan) ke rakyat planet yang di huni spesies bernama manusia. 

surat ini saya sampaikan, kepada tuan mulia tertinggi planet dunia lain, semoga apa yang sampaikan bisa membuat anda emosi, silakan ngamuk dan banting piring. SEMOGA APA YANG SAYA BUAT INI TIDAK MENGUNDANG TUKANG BAKSO BAWA HT, soalnya ketika iya datang tidak lama akan ada yang menghilang. TETAP BERNAFAS DAN KURANGI KESADARAN DAN KEWARASAN.

إرسال تعليق

0 تعليقات