Kali ini ada sesuatu yang lagi panas atau heboh, terserah
anda mau menilainya apa. Pemimpin negara yang mulia kanjeng raja, berkata ingin
di kritik dan di beri masukan (kalau masukannya duit yah aku tak punya) iya
menyuruh agar kita rakyat jelata untuk mengkritiknya, tapi rakyat jelata yang
bodoh seperti saya apa mungkin di dengar atau malah berujung bui, mari kita
simak.
Kepala negara wayang memberikan perintah, agar penghuninya
mengkritik tentang sepak terjang dirinya dan rombongannya. Iya berujar demi
kemajuan negara yang sampai sekarang gak maju-maju, maka kritiklah dia, namun
banyak penghuni takut dan ngeri, karena di tv banyak masyarakat yang sedikt
lantang dan punya pikiran kritis kok malah jadi di bui. Penyampaian pendapat
yang berlawanan dengan kekuasaan seolah-olah musuh negara. Siapa yang tidak pro
pada rombongan wayang negara akan di anggap pembangkang atau radikal.
Bukan karena sebab atau kebetulan, akhir-akhir ini penghuni negara memang takut untuk mengkritik, bagaimana tidak, di berita tv dan media sering muncul kabar orang karena bersuara di jebloskan ke bui. Lalu kepala negara wayang memerintahkan agar iya di kritik, namun sayang anggapan penghuni negara itu sebagai jebakan batman, akhirnya unek-unek usul dan pendapat mending di pendam saja di otak dan pikiran, saat mulut mulai terbuka lidah mulai bergoyang, hotel sangkar besi menganga siap menyambut.
Pasal yang di anggap karet, seperti karet gelang yang
elastis, bisa menjerat apa saja dan menjangkau luas seperti sinyal telkomsel,
membayangi menjerat siapa saja. Entah menjerat mereka yang bersuara di dunia
nyata atau di dunia maya tidak kalau di dunia ghaib. Saking elastis ini pasal,
bahkan orang yang melakukan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan ini pasal,
di jerat juga dengan pasal karet elastis yang melar dan melebar. Gembar gembor
rombongan wayang berkata, “jangan takut mengkritik tidak akan di bui kok,
tenang saja” baru saja mereka berkata seperti itu, sudah ada tokoh agama yang
di laporkan terkait kritik bahkan di anggap radikal. Wow sekali yah sungguh ini
bisa membuat geger dan ironi.
Lalu mau rombongan wayang itu apa? Apa kritikan akan di dengar oleh kalian, jangankan kritik, demo yang besar dan membuat banyak terluka di dengar juga kaga, mereka mungkin terkena penyakit tuli dan buta. Maka jika mau mengkritik kayanya kita harus bawa dokter THT dan dokter spesialis mata, agar mereka mau mendengar dan melihat apa yang kita sampaikan. Penyampaian pendapat dan kritik apa yang membuat kita tidak di bui? Coba jelaskan. Kategori atau jenis kritik apa yang akan kalian dengar, kritik yang mengagungkan nama kalian? Itu bukan kritik tapi memuji yang harus kalian akui saja bahwa kalian kehausan, kehausan pujian yang memebenarkan tingkah laku dan perbuatan kalian walau merugikan tetap ingin di puji bahwa kalian super hero.
![]() |
maling!!!maling!!!maling!!! |
Dari pada menyuruh penduduk negeri mengkritik, mendingan kalian pasukan wayang intropeksi jabatan bukan intropeksi diri. Selama kalian menjabat dan berkuasa, apa saja yang di perbuat, sudahkah kalian membuat perut lapar orang miskin kenyang? Sudahkah kalian membuat orang sakit tidak punya uang mendapat kesehatan tanpa harus ngutang biaya kesehatan? Sudahkah kalian membuat sekolah yang hampir roboh menjadi kuat di terjang hujan atau angin? Sudahkah kalian membuat mereka yang putus asa hampir mengorbankan nyawa karena susahnya pekerjaan mendapat kembali bahan bakar penghidupan? Basi dan bau amislah, ucapan kalian yang terlontar “saya bekerja demi rakyat, saya akan menyejahterakan rakyat, saya akan memberi lapangan pekerjaan untuk rakyat” tapi yang dilakukan malah menyunat hak rakyat kaya sunatan masal orang miskin, yang di lakukan malah menggunting uang bansos untuk kesenangan, lalu memakan hak rakyat akan lobster.
Sungguh kalian pasukan wayang memang suka membuat hiburan,
yang aku tertawakan dengan perut lapar dengan semua rakyat jelata, ketika
kalian berkata dan membuat kebijakan. Maka lebih baik kami tertawai dari pada
mengkritisi nanti malah berujung bui. Kami kaum miskin negara api terbiasa
tanpa aksi kalian untuk menyejahterkan kami, maka biasakanlah nanti pada saat
pemilihan anggota wayang baru, suara kami tidak ada toh kami juga sering tanpa
kalian bahkan mungkin kami terlupakan. Jadi jangan lima tahun sekali kalian
turun datang menyambangi dan memelas lalu menjadi pengemis suara rakyat jelata,
sana kalian mengemis kepada orang-orang kaya yang telah kalian buat mereka
semakin kaya mengorbankan rakyat jelata.
Sekian dari saya karena telah kebawa emosi pada saat
menulis, takutnya jika emosi meledak saya jadi ingin memakan orang. Terserah kalian
jika mau mengkritik bebas karena saya bukan orangtua kalian yang bisa
melarang-larang, tapi ingat saat kalian mengkritik jangan sampai masuk bui,
karena di sana kita tidak bisa makan dan menonton tv sembaranagan, kecuali
kalian di bui karena korupsi, kalian bisa ketawa-ketiwi dan potongan hukuman
kaya diskon besar-besaran di toko swalayan tiap mau lebaran. Ingat TETAP
BERNAFAS.
0 تعليقات