Selamat jam segini saja, dimana pun anda berada, di alam
mimpi atau di alam nyata, semoga selalu dalam lindungan yang maha kuasa dan
tetap dalam keadaan menerima kenyataan walau tidak meneyenangkan.
Dalam hidup, ada aturan dan kewajiban yang harus di jalankan.
Agar kehidupan berjalan seimbang, tapi bagaimana kalau aturan dan kewajiban
hanya ada di mulut pinokio atau orang yang membuat aturan tidak berkewajiban
menjalankan aturan dan kewajiban, apa itu di anggap keadilan? Jika penasaran
lanjut kita simak, jika tidak jangan laporkan saya yah.
Ramai isu kerumunan, ada dua bagian yang sangat beda tentang
hal ini di negeri kita tercinta walau kita cinta kepada negeri mereka yang
menjalankan negeri cinta pada kita? Kerumunan di zaman sekarang berkaitan dengan
kesehatan dan dekat dengan kematian, bagaimana tidak virus import dari negara
manusia mata sipit dan juga pelit, migrasi ke negara kita dan menyerang
penduduk negara. Berbagai macam cara di lakukan agar si virus kembali ke negara
mereka dan tidak kembali ke negeri tercinta. Gelontoran dana hasil pinjam dari
berbagai negara demi menanggulangi efek bahaya di kucurkan, lalu gelontoran
dana apa efektif menekan laju efek virus berbahaya?
Lucu saat ada kelompok manusia mengadakan keramayan langsung di bui, ada juga kelompok manusia yang mengadakan keramayan malah di bela mati-matian sama orang tukang bui. Yah mungkin orang yang di bela mati-matian tukang bui kebal hukum dan tukang buat hukum? Saya penasaran bagaimana bisa ini orang kebal hukum dimana atau dari siapa dia berguru, mungkin dia berguru dari wanita sakti yang menganggap negara milik keluarga. Apa aku harus berguru pula kepada wanita sakti ini agar kebal hukum negara, tapi tidak kebal hukum yang maha kuasa ALLAH SWT.
Bukan ini yang mulia pemimpin negara mengatakan bahwa “hindari
kerumunan jaga kesehatan dan keselamatan” dia sendiri malah meninmbulkan
kerumunan. Di satu sisi lain, ulama habib yang dengan spontanitas umat
menyambut iya pulang, tidak lama di bui dan di cari-cari kesalahan yang dapat
memasukan iya ke bui. Hal yang bikin tidak tahan ketawa adalah, hal-hal atau
masalah yang sudah beberapa tahun terlewati dan pada saat kejadian tidak di
jadikan alasan penangkapan pelanggaran hukum, kini di buka kembali di korek
kembali di cari kembali setiap hal yang dapat memberatkan masa di bui.
Begitu takutnya kah negara atau tukang bui dengan ini ulama? Sampai sebegitunya ihhh, mungkin tukang bui merasa pamor dan namanya tersaingi atau karena mereka tidak populer sepopuler ulama dan habib, jadinya ngamuk segala di tubruk naik banteng yang ngaku punya negara. Aku jadi berhati-hati takut datang tukang bui naik banteng moncong putih ngamuk ke tempat saya karena tulisan saya hahahaha. Tukang koruptor di bui di potongi tiap tahun masa hukuman, nah hukum di ini negeri sedikit takut sama tukang korupsi atau bacotnya sudah di jejali uang haram hasil korupsi yang enak di makan merana nanti di akhirat.
Sebenarnya masih banyak yang ingin di suarakan, berhubung suara saya sudah serak
seperti nama website saya. Akhirnya mending nonton tv lihat pinokio
lambai-lambai sambil ketawa-ketiwi, ih ganteng sekali tapi kalau udah ganteng
jangan turun ke gorong-gorong yah nanti kotor, emak ngambek lagi nanti anak
pinokio tidak di beri jatah kursi. Ok sampai di sini tetap sehat dan tetap
bernafas, semoga tuhan dapat memberi kekuatan di saat mereka senang ngibul dan
doyan ingkar janji.
0 تعليقات