Anda merasa atau menganggap negeri ini baik-baik saja?atau
menganggap negeri ini sakit dan butuh doktor. Silakan anda kalian semua menatap
negeri ini pake hati nurani bukan pake dengkul, runtutan kejadian di negeri ini
seperti sinetron, yang di rancang oleh produser tingkat dunia ghaib.
Jika anda tertarik melihat apa yang saya buat silakan simak,
jika tidak jangan panggil polisi untuk menangkap saya.
Sore itu, di atas pohon beringin di dekat pemandian umum,
saya berdiri dengan di temani tokek yang berbaik hati menemani saya, pandangan
saya arahkan ke selatan, betapa aku hampir pingsan dan jatuh dari dahan,
menyaksikan seseorang yang di sumpah jabatan dengan senyum yang lebar diangkat
jadi menteri. Tak lama setelah di sumpah, aku bertanya ini menteri apa akan
seperti yang sudah-sudah hanya bau mulut yang di semburkan tidak membuat
kehidupan tukang becak jadi mudah atau pemulung tidak takut akan lapar.
Lalu aku palingkan pandangan kearah utara, ada manusia yang
bergaduh atas kematian manusia, saling keras kepala beradu argumen menganggap
kedua kelompok ini bahwa mereka yang terbenar. Akhirnya bukan penegakan hukum
yang di tegakan malah pamer kekuatan dan aksi, lalu di tambahi dengan laporan
yang mengancam mereka yang bersebrangan bermalam di bui. Apa tugas aparat hanya
tunjuk aksi seolah mereka bisa menentukan siapa saja seenak hati untuk di bui.
Pandangan kuarahkan ke timur, di sana aku saksikan ada
keroncong perut belum terisi. Masih banyak otak anak negeri yang tidak dapat
menyantap nikmat pendidikan layak. Sedang di ibu kota mereka yang bertanggung
jawab atas mereka, hanya bergaduh dengan segala aksi apa mereka buta atau tuli
atau amnesia akan tugas mereka. Wakil rakyat yang katanya membela rakyat. Kini seolah
menjadi karyawan negara di bayar uang rakyat membahas hal yang tidak membuat
kenyang rakyat atau membuat pendidikan yang layak untuk semua anak negeri.
Di barat, ada sekelompok manusia yang meminta apa itu adil
dalam pancasila, lalu sang penguasa seolah memotong lidah mereka lalu bibir
mereka seakan di jait oleh benang kekuasaan, padahal mereka meminta hal baik
tidak meminta hal buruk, tapi mengapa seolah mereka penjahat yang harus di
bungkam. Selama ini mereka meminta sesuatu yang sederhana, bukan meminta hal
aneh yang merugikan, mereka tidak meminta negara ini harus seperti amerika,
mereka tidak meminta negara ini menjadi negara adi kuasa. Mereka meminta
pekerjaan yang layak yang dapat menghidupi dapur dan isi perut, mereka meminta
keamanan dalam kehidupan, biaya kesehatan yang tidak terus-terusan naik dan
pendidikan yang layak. Jadi penguasa ini sebenarnya bekerja untuk siapa? Mungkin
mereka bekerja untuk hawa nafsu dan partai atau mereka hanya kerja bakti saja
jadi kerjanya males-malesan, gesit kalau pekerjaan yang menyangkut uang.
Akhirnya saya bertanya kepada tokek, apa mereka yang
mengingkari sumpah dan janji akan selamat dunia akhirat? Tokek hanya berkedip
dengan angkuh pergi, mungkin mual setelah mendengar apa yang saya ucapkan. Walaupun
negara sedang tidak baik, setidaknya aku bisa makan tiga hari sekali karena
butuh tenaga untuk menerima keputusan penguasa yang semakin mencekik rakyat
miskin, oh iya jangan lupa makan jangan sampai pingsan jika penguasa melakukan
kebijakan aneh yang kurang masuk di akal.
0 Comments