Bangun pagi tidak ada
rokok atau kopi, apa lagi korek sudah pasti lenyap. Loncat menuju dapur nasi
atau telor lenyap pula, semiskin ini kah diriku ya allah. Dalam hati kadang
bergumam memaki nasib namun semua hanya angin tidak ada efek tidak akan ada
perut terisi, mencoba melangkah keluar kaki sudah kedinginan, si rohim satpol
pp siap dengan pentungan, “mau kemana kau lames” celoteh dia, seolah sipir
penjara kejam yang menyeramkan, emang rumah ku penjara.
Aku coba lewat pintu belakang mencoba mencerdiki si rohim,
sepi kampungku bagai kehidupan telah lenyap dari dunia, si laeh tukang dagang
telur gulung hari itu lenyap hilang seolah di telan setan kredit, ahhh pekiku
menghadapkan wajah kumal ke langit, sekolah belakang rumahku yang setiap hari
ramai dan banyak lalu lalang manusia, sepi seolah di bom nuklir, “apa ini libur
tahun pelajaran baru?” seingatku baru kemarin samenan dengan meriah.
Kembali kerumah, adikku hanya terbaring malas di kasur kumal
seperti kucing kampung lapar. “kau tidak sekolah?” tanyaku, hanya jawaban sebal
yang menyebalkan yang tidak aku inginkan dengar seperti berita TV menyebalkan
yang di sampaikan stasiun TV lebay. Bahwa PPKM sudah di berlakukan, lahh
ada-ada aja sampai manusia hampir punah di muka bumi, semenakutkan apa itu PPKM
apa dia menggigit sehingga banyak takut dari umat manusia.
Semenjak PPKM berlaku di pulau ghaib yang kini ku tinggali,
banyak manusia seolah takut bahwa PPKM adalah hal yang dapat menggigit dan
membunuh kehidupan seakan punah dan berhenti, banyak petugas kepo, nanya mau
kemana, keperluannya apa, seperti pertanyaan pacar rombeng. Di tambah jalan di
blokir akses jalan seperti lumpuh dan jalan seolah kehilangan fitrah sebagai
alat penyambung kehidupan. Jalanan sepi, banyak pedagang memaki, banyak anak
sekolah makin riang sekolah katanya di rumah.
Tukang gorengan bingung, mencari lumpia dimana pasar di
tutup. Ditanya katanya lagi PPKM. Lantas apa PPKM sampai hari ini berguna atau
tidak, katanya sang kuasa negara demi menyelamatkan nyawa rakyat negara tapi
kok rakyat yang masih bernyawa di buat seolah mereka akan di hilangkan nyawa,
secara halus. Mungkinkah ini pemusnahan atau pemiskinan masal tengah terjadi,
aku tidak mau berspekulasi bisa nanti aku hilang dari peredaran kehidupan di
tuduh tudingan atau di jerat UU elastis seperti karet.
Tidak ada jalan keluar yang di berikan oleh mereka yang
bertanggung jawab, hanya peraturan dan kesenjangan yang di hidangkan jauh dari
kebahagiaan maupun keadilan, oh iya keadilan pas ada PPKM hilang atau takut
karena PPKM menggigit keadilan dan kemanusiaan, sifat setan dan hewan, begitu
sering di tontonkan dan di perlihatkan. Hal-hal ini di paksa bahwa itu adalah
sifat normal yang memang harus di lakukan.
0 Comments