Tawa-tawa bocah menghadapi kejam tangan besi

 



Kembali lagi bersama saya, manusia sedikit waras yang mengharap surga walau hina dina. Kali ini sesuatu abnormal yang akan saya berikan semoga menjadi sesuatu yang sedikit bermanfaat walau sebagian besar memang tidak bermanfaat.

Bocah atau manusia belum dewasa, adalah mahkluk kecil yang senang tertawa walau sering menangis dan membuat jengkel, namun harapan setiap keluarga dan bangsa harus tetap di pupuk, ingat jangan pake pupuk pestisida. Kita generasi usang sudah harus merencanakan dan memahat watak dan adab pada diri mereka, agar apa yang harus mereka pikul dapat terangkat dan membawa negara maju kencang seperti mobil balap, ok simak dan baca atau sembur pake air apa yang ada.

Di becek lapang kampung pemukiman kumuh sisa hujan mendera dari pagi, sore hari kumpulan bocah tertawa bermain bola, tanpa beban tanpa harus memikirkan esok apa akan ada nasi yang tersangkut di perut mereka atau ubi jalar kemarin sore yang akan mengisi perut mereka. Semua gembira tertawa, jauh dari pikiran susahnya mencari kerja dan mendapatkan uang, selama kawan masih ada bagi mereka baik-baik saja. Hanya omel emak yang mereka takuti, masa bodoh akan hari esok bagi mereka.

Di sekolah mereka di jejali ilmu dan pendidikan, walau pendidikan kurang layak namun mereka tetap bersemangat mengejar ilmu, mereka selalu percaya akan ucapan guru tua, bahwa kita adalah negara kaya. Andai saja bocah mempunyai pikiran kalau benar negara kaya mengapa dinding sekolah mereka harus terbuat dari triplek hampir roboh, atau tentang susahnya orang tua mereka mencari beras untuk bahan bakar mereka. Sayang mereka terlalu dini untuk memikirkan itu. Bocah kampung mempunyai mimpi, banyak mimpi dan cita ketika mereka belum mengenal asli bentuk ini negara mereka berkhayal menjadi nyata, namun ketika beranjak dewasa mimpi mereka seolah di telan mentok biaya, yah biaya adalah pembunuh mimpi paling kejam bagi anak kampung kumuh.

Aku dan roh yang bersemayam di jiwa ku selalu penasaran, apa yang ada dalam benak bocah ketika melihat manusia kaya berpendidikan menjadi hewan rakus, apa mereka akan mendamba kehidupan seperti mereka hidup kaya dari harta tidak barokah, tapi aku yakin mereka hanya akan masa bodoh akan hal itu. Bocah ku tumpukan harap pada kalian, sebanyak apa harta yang kau dapat atau seberapa tinggi ilmu mu, ingat jangan sampai kau angkuh dengan menaiki mobil mewah lalu seolah meludah kepada mereka yang jauh di bawah mu, jangan kau lakukan seperti fenemona sekarang di negeri yang mengklaim kaya tapi biaya kesehatan saja masih mahal.

Bocah jika kau sadar betapa susahnya orangtua mencari harta, ingat kelak nanti kau jangan menghalalkan segala cara untuk segenggam harta, karena banyak manusia di ini negara yang rela menjual harga diri untuk semua itu, bahkan sampai menggadikan agama sungguh hina dina. Bocah jika kau menjadi pejabat, jangan kau membuat peraturan mencekik rakyat, karena di ini negara mereka yang berkuasa mengaku bekerja untuk rakyat padahal bekerja untuk memenuhi nafsu syahwat, selalu membuat kebijakan dan peraturan yang lebih bagus di sebut sebuah komedi, kebijakan yang di buat seperti lelucon film lawak.

Bocah ingat bentengi dirimu dengan agama, karena pendidikan tinggi dan materi yang mempuni bukan jaminan membuat kau terhindar jadi maling, di ini negara maling banyak dari orang berpendidikan tinggi bahkan orang kaya sudah kaya masih tetap mencuri, mereka seakan negara milik mereka sendiri, negara di gadaikan bahkan rakyatpun mereka jual seolah barang obral di pasar malam. Bocah jangan jauhi ulama, dekati mereka jika kelak kau menjadi manusia berkuasa muliakan mereka, lalu memohon agar negara jauh dari bencana, tidak seperti sekarang mereka penguasa seolah tidak peka atas bencana yang di berikan mereka menganggap bencana terjadi begitu saja, padahal sebenarnya ketika ulama atau agama di injak dan di hina betapa tuhan murka, lalu mengirimkan bencana agar mereka sadar, namun bukan kesadaran yang mereka lakukan tapi penindasan makin terasa, kepada mereka yang religius dan lain pendapat.

Satu lagi bocah, jika kau menjadi aparat penegak hukum, berbuat adil lah. Jangan menjadi aparat yang senang menindas rakyat yang sekiranya bersebrangan, jangan kau menjadi boneka di setir oleh pemimpin yang berkuasa, demi maksud dan tujuan sekelompok manusia gila harta. Jangan kau hilangkan hati nurani mu, terus jaga hati nurani walaupun kau harus menerima bara api, karena jika manusia telah kehilangan hati nurani, mereka tidak pantas di anggap manusia, tapi hewan dari spesis manusia. Oh iya bocah kalau jadi aparat jangan menggebugi orang demo mereka bukan samsak latihan tinju. Tidurlah bocah lalu kejarlah mimpi mu, walau biaya menjadi musuh tetap kau berusaha, setidaknya kamu tidak perlu menjllat pantat penguasa demi terwujudnya mimpi mu.

Sekian dan hanya itu yang bisa saya berikan, maaf tidak bisa memberi uang, karena saya juga sedang butuh uang. Terus bermimpi walau hanya dalam tidur, setidaknya kau mempunyai mimpi, namun jika kau mempunyai mimpi menjadi penguasa, lebih baik jangan kau jadikan nyata jika pagar agama dan iman masih goyah, takutnya nanti ketika kau jadi penguasa kau jadi segala suka, kau akan suka batu bara, emas, bahkan nyawa kau akan suka, wasalam ingat TETAP BERNAFAS.

Post a Comment

1 Comments