Hai kawan, bagaimana kabarmu? Masih sulit hidup mu, masih lapar perut mu, atau masih menjadi beban oranglain. jangan berkecil hati aku juga sama seperti kamu.
Mari kita nikmati kesusahan hidup ini kawan, dengan berdansa dengan kucing oren atau dengan biawak sungai yang suka bangkai. Kali ini ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepada mu kawan, mungkin tidak berharga tergolong menyedihkan, tapi ini adalah sesuatu yang mungkin kamu doyan, ingat jangan di makan karena ini bukan makanan.
Di timur sana emas di kandung di Perut bumi, kekayaan alam yang tidak terbantahkan. Namun kawan di timur sana kehidupan mereka yang berdiri di tanah kaya seolah zaman krisis moneter dulu, untuk segenggam beras banyak tenaga yang harus di keluarkan, apa lagi untuk pendidikan dan kesehatan mereka harus mengeluarkan segala tenaga dan apa yang ada hanya untuk menikmati sebagian kecil yang harusnya pemimpin negeri bertanggung jawab.
Negeri cendrawasih banyak yang tertinggal
pendidikan di ujung negara tercinta, masih menyedihkan dan memprihatinkan. banyak masyarakat tertinggal di sebabkan pendidikan yang tidak layak dan kurangnya tenaga pengajar. Di kampung pedalaman sana di daerah ubiyau, pendidikan layak hanya angan terpendam banyak masyarakat tertinggal di karenakan sistem pendidikan yang kurang memadai. padahal di papua sana berdiri sebuah tambang emas yang menyumbang besar pemasukan negara, namun semua itu seperti negara dan tambang emas hanya menghisap kekayaanya, tapi pribumi asli di biarkan bodoh dan menyedihkan, padahal mereka yang menghisap kekayaan alam papua, bukanlah pribumi asli, melainkan orang-orang dari negara yang tidak lahir di indonesia. Tunaikan kewajiban mu hey tuan pemimpin negara yang mulia.
kesehatan adalah hak asasi manusia
Di negara atau daerah manapun, kesehatan menjadi prioritas negara, kesehatan tidak bisa di sepelekan atau di remehkan seperti cinta kamu ke dia. kesehatan dan instansi kesehatan di papua di nilai tidak berubah sejak dua puluh tahun silam. Jadi selama ini rezim dan penguasa yang berganti-ganti mereka mungkin buta harus di periksakan matanya, sungguh kesehatan di papua sana masih jauh dari kata layak untuk beberapa daerah. pada tahun 2018 di daerah asmat, di laporkan masih ada kasus gizi buruk, ironi dan nanar di daerah yang isi tanahnya emas, masih ada kasus gizi buruk.
sungguh itu menteri kesehatan waktu itu kemana? mungkin sama kaya yang udah-udah buta atau tuli, jangan jadikan jarak kantor mu dengan daerah papua sebagai alasan, kesehatan hak asasi manusia, dan kewajiban pemerintah memberikan dan menjamin kesehatan semua rakyatnya. jika pemerintah tidak dapat menjamin kesehatan rakyatnya, bagaimana negara kita menjadi negara yang sejahtera yang di dambakan oleh rakyat dan penguasanya, kecuali yang doyan korupsi sama ubar janji mereka yang tidak mau negara kita sejahtera, kaya si nganu dari partai nganu kok jelas-jelas anggotanya doyan korupsi ko ga di tangkap-tangkap ya, kalau saja uang yang di korupsi itu di pakai untuk dana kesehatan di papua betapa dekatnya kita akan kesehatan warga papua yang layak.
penonton konser tambang
Papua, daerah subur yang begitu kaya akan kandungan mineral, bukan kandungan bayi yah. tapi mengapa warga asli di sana seolah orang asing yang tak mempunyai hak akan tanah mereka, perusahaan tambang disana minim memperkerjakan warga asli papua, dan mereka tidak tahu malu, mereka yang menguras habis kekayaan papua. mereka hanya pendatang tapi mereka seolah sok kuasa mengatur siapa saja yang boleh bekerja di pertambangan. dan penguasa pun jangan cuman makan hasil tambang di tanah papua, tapi perjuangkan mereka agar mereka mendapat pekerjaan layak di daerah mereka.
Aneh yah di negara kita banyak orang pintar, mengapa tidak negara saja yang mengelola tambang itu, kenapa harus orang asing? jelas-jelas jika kita kelola sendiri itu tambang hasilnya sepenuhnya untuk kita. bukan hanya separoh aja itu juga kalau sampai ke negara kalau di kentit dulu sama tikus-tikus serakah doyan segala, emas doyan, batu bara doyan, satelit doyan, nyawa juga doyan, sampai itu perut membuncit kalau di belah isinya emas, batu bara, dan juga dana bansos, bayi lobster juga ada.
sekian, sebenarnya masih banyak hal ganjil di sana. namun di karenakan saya belom makan dan mandi, saya ijin pamit. bagi yang suka dengan apa yang saya buat terima kasih semoga anda cepat jadi orang kaya, bagi yang tidak suka jangan laporkan saya ke polisi, karena kasihan polisi kalau menangkap saya juga tidak berguna hanya buang tenaga dan bensin, jika ada polisi yang menangkap saya sungguh kasihan tidak akan membuat jabatannya naik dan yang melaporkan juga ga bakal viral.
7 Comments
Hmm....ironi negeri
ReplyDeleteOrang papua juga saudara kita . Warga indonesia. Beri dukungan dan do'a. https://rbtcoo.blogspot.com/2020/11/informasi-pembelajara-e-learning-infoid.html
ReplyDeleteOrang papua juga saudara kita . Warga indonesia. Beri dukungan dan do'a. https://rbtcoo.blogspot.com/2020/11/informasi-pembelajara-e-learning-infoid.html
ReplyDeleteMiris sekali dengan negri ini..
ReplyDeleteSemoga orang² Papua diberi hati yang kuat dan menjadi orang² sukses dimasa yang akan datang...teruslah berusaha,berjuang,dan berusaha karena orang² berhasil terlahir dari pedihnya hidup... Tetap Semangat...!
Sangat miris negeri ini,.
ReplyDeleteSemoga orang² Papua diberi hati yang kuat untuk menjalani hidup dan menjadi orang² besar dimasa depan kelak amin..!
Tetap semangat....!
Miris sekali negeri ini..
ReplyDeleteSemoga orang² Papua diberi hati yang kuat untuk menjalani hidup,dan menjadi orang² besar dimasa yang akan datang...!
Tetap semangat...!
Sangat informatif gan, salam kenal. Kunjungi balik inetin.id
ReplyDelete