Anak muda miskin tak terwakili

 

Selamat jam segini aja, dimana anda berada di muka bumi maupun di alam lain. Kali ini sebuah opini dari orang yang takut mati dan doyan ngaji, kami sajikan untuk anda di piring-piring nasi. Mohon untuk tidak keberatan, kalau anda keberatan mungkin bisa di lepaskan mohon untuk tidak di buang ke selokan.

Berbicara tentang anak muda atau pemuda, di negara kita. Banyak pro konra dan penuh drama seperti sinetron di acara televisi yang tidak berbobot dan berwibawa, di mana anak muda dan pemuda negara kita menyukai hal-hal yang menjurus kepada kemerosotan moral yang di kampanyekan agen-agen si raja fitnah akhir zaman (dajal). Banyak kebudayaan yang sebenarnya bertentangan dengan budaya kita, bebas masuk tak ada halang, dan di anggap sebuah hal wajar dan biasa walau membahayakan.

Di zamana sekarang, jika kamu tidak memakai pakaian trend kekinian mungkin anda di anggap ketinggalan zaman bukan ketinggalan bus yah. Betapa pemuda yang katanya harapan bangsa berlomba mewujudkan impian dan harapan mereka soal pakaian dan gaya hidup kekinian, pergaulan memaksa mereka terlihat wah dan wow padahal mati kain kafan pakaian terakhir, tidak ada label atau cloting di dalamnya seperti baju kalian yang menyebalkan.

Yang menjadi masalah adalah, ketika tuntutan dan gaya hidup tidak di barengi dengan ekonomi mumpuni, lalu lemah iman dan tidak punya pekerjaan, jalan alternatif setan yang penuh rayuan akhirnya di tempuh dan di jalankan. Ketika halal dan haram hanya sebuah label bukan jadi hal yang di perhatikan di sanalah setan mulai bergerak dan menjalankan siasat menyebalkan.

Ada pula fenemona yang mungkin saya merasa bukan bagian pemuda anak muda bagian negeri ini, bagaimana tidak penguasa menunjuk pemuda yang katanya mewakili anak muda dan pemuda negeri, tapi banyak anak muda dan pemuda merasa tidak terwakili. Sebagian pemuda negara yang katanya kaya, sebagian besar adalah pemuda kere, miskin, pengangguran, beban keluarga.

Lalu penguasa menunjuk pemuda yang katanya mewakili anak muda negara, namun seolah iya bukan mewakili, tapi pamer aksi dan harta yang katanya hasil kerja keras, lalu pendukungnya kaum halu yang bermimpi menjadi istrinya untuk wanita dan mendambakan kehidupannya seperti dirinya untuk pria, berkata “IRI BILANG BOSSSS” ya jelas saya iri, bagaimana tidak pemuda miskin dan korengan seperti saya, hanya bisa melongo dan bengong melihat dia pamer aksi, sementara dengan percaya diri tingkat langit bahkan menembus langit, berkata “saya mewakili anak muda negara” tapi anak muda negara hanya sebagian yang terwakili. Sisanya gigit jari dan mengkhayal nasib berubah dan kehidupan bahagia mendera.

Tentang anak muda dan pemuda, mungkin mulai berkaca ketika akan mandi, lihat wajah yang lebih mirip orangtua tidak seharusnya berwajah durjana dan lara, hidup sulit memang menyebalkan kita di paksa di miskinkan, oleh orang-orang tamak yang katanya berpendidikan. Mungkin kita bisa mandiri tidak harus mengandalkan negara untuk merubah nasib kita, mereka hanya menyediakan fasilitas hanya untuk pemuda yang mau menjilati pantat kekuasaan, dan mau menjadi badut kekuasaan. Tidak usah lara wahai pemuda, kita bersuara menuntut kelayakan dan persamaan hak, maka mulai bersuara dan kurangi apatis terhadap negara yang katanya hampir menjadi indoch**a, suara kalian betapa di butuhkan persetan dengan semua hinaan yang menjatuhkan, bergerak lawan penindasan.

Sekian dan terima kasih atas waktu yang di luangkan untuk menikmati hal tidak berguna, yang penulis sampaikan ini bukan untuk kemajuan dan kemenangan, takperduli anda suka atau menganggap ini bermanfaat atau tidak, aku lebih peduli nasi di dapur hampir habis, dan saya akan menanak nasi untuk saya dan tikus di rumah saya. INGAT TETAP BERNAFAS DAN MEMBUKA MATA, KARENA MEREKA BISA MENYERANG ANDA DAN MEMENJARAKAN ANDA JIKA BERBEDA PENDAPAT, SALAM LAPAR DARI SAYA WARGA PLANET KHAYALAN.